Netizen Bertemu dan Ngobrol Bareng Pak Jokowi

5:59:00 PM 13 Comments A+ a-

Semenjak saya upload foto bareng pak Jokowi di instagram, ternyata banyak teman-teman yang merasa penasaran dengan cerita dibalik foto tersebut. Mungkin beberapa ada yang heran dan bertanya-tanya kok seorang rakyat jelata macam Hanan bisa foto bareng Pak presiden? Aku mah apa atuh ya.. cuma remah-remah mahasiswa tua yang menunggu kebijakan Skripsi dihapuskan dari syarat lulus..  Orang tua sayapun ternyata gak kalah kepo dan mempertanyakan keaslian foto tersebut. "Mas itu foto yang bareng pak jokowi dan pak ganjar editan atau gimana kok muka mas sama semua". Sayapun cuma bisa ngelus dada. Haduh ibu, wajah anakmu ini dari dulu ya sama kayak gini, tak mungkin berubah jadi muka steven william toh. haha.
Nah daripada saya mengulang-ulang cerita saat bertemu pak Jokowi, jadi mending saya tuliskan ceritanya disini.
Netizen dan Pak Jokowi
Senin tanggal 14 november 2016 lalu, Beberapa blogger dan penggiat sosial media berkesempatan untuk dinner dan ngobrol ringan bareng pak Jokowi. Beliau datang ke Semarang dalam rangka meresmikan kawasam industri di Kendal bersama PM Singapore. Alhamdulillah, saya salah satu blogger yang termasuk dalam undangan tersebut. Rasanya seneng dan sangat excited untuk bisa bertemu pak presiden. Saking semangatnya saya langsung cari kemeja putih dan celana hitam di lemari dan langsung mencucinya agar terlihat bersih juga rapi. Sepatu pantofelpun langsung saya lap biar kinclong mengkilat. Dresscode yang diumumkan memang bercorak hitam putih rapi. 

Kami disuruh datang pukul 17.30 di Hotel Gumaya Semarang. Saat saya datang terlihat para netizen dan wartawan sudah berkumpul di depan pintu utama hotel. Kamipun di cek satu-satu, diraba-raba dan di pindai dengan alat pendeteksi logam oleh petugas. Wajarlah kan mau ketemu pak presiden jadi proses masuknya tak boleh sembarangan. Setelah lolos pengecekan kami dipersilahkan registrasi dan diberi 1 buah kaos bertuliskan "SaveNKRI" untuk dipakai selama acara. Ini penting banget soalnya kalo gak pakai kaos ini kita tidak diperbolehkan masuk. Nah kamipun dipersilahkan menunggu di resto hotel. Ternyata lama juga menunggu acara dimulai, sayapun jadi bosan. Kata petugasnya, pak presiden sedang berdialog dengan para ulama dahulu jadi kami harus menunggu. Untungnya blogger-blogger yang lain mulai berdatangan jadi kita kumpul-kumpul sambil berfoto agar gak bosan. Jadi mirip reunian blogger dengan tema hitam putih. haha
Blogger Semarang
Ternyata acara baru dimulai pukul 20.00, yang artinya 2,5 jam lamanya saya sudah menunggu. Akhirnya kami dipersilahkan memasuki Ballroom hotel yang berada di Lantai 2. Nah sebelum memasuki Ballroom kami diperiksa lagi untuk kedua kalinya. Benda tajam, korek api, dan bahan-bahan berbahaya tidak diperkenankan untuk masuk. Smartphone, kamera, dan alat perekam yang kami bawa juga "disita" untuk sementara. Iya, bener banget. Kami tidak diperbolehkan mendokumentasikan baik itu foto maupun video selama acara sedang berlangsung. Jadi kami masuk ke ballroom dengan tangan kosong, cuma bawa badan, baju, celana dan sepatu. Tapi itu tak jadi masalah, yang penting bisa ketemu pak Presiden..

Saat masuk ballroom kami dipersilahkan untuk makan malam dahulu. Disana sudah tersaji berbagai hidangan dalam bentuk prasmanan. Ada nasi, aneka lauk, buah, salad, hingga dessert berupa aneka kue, dan puding. Tentunya momen ini tak boleh disia-siakan ya terutama bagi anak kost penggemar burjo seperti saya. Lumayanlah  untuk menenangkan cacing-cacing di perut.

Seusai makan kami dipersilahkan memasuki ruangan diskusi. Jadi konsep diskusinya lebih mirip ngobrol ringan sambil duduk di karpet. Pak Jokowi yang melihat kami mencopot sepatu, beliau juga ikutan mencopot sepatunya dan duduk di depan kami bersama beberapa menteri yang hadir. Saya antusias dong bisa melihat Pak Jokowi secara live di depan mata. Sebelum memulai diskusi, beliau mempersilahkan kepada kami untuk foto bersama. Tentunya yang mengambil foto adalah tim dari panitia acara karena kami tidak boleh membawa kamera. Gambar paling atas artikel ini adalah hasil fotonya. hehe. Saya juga berkesempatan berjabat tangan dengan beliau. Beliau terlihat kalem dengan senyum yang khas dan pakaian yang sederhana. Jika dilihat, penampilan pak Jokowi tidak ada yang "wah" bahkan cenderung biasa-biasa saja. Terlihat wajahnya sudah mulai menua, mungkin karena pusing mikirin masalah negara ya. Sehat selalu ya pak.

Sebenarnya apa si tujuan pak Jokowi mengumpulkan kami?
Nah akhirnya Diskusipun dimulai. Pak jokowi mulai bicara dan kamipun mendengarkan dengan seksama. Kata demi kata yang keluar dari mulut beliau rasanya sayang untuk dilewatkan. Dengan diselingi beberapa candaan beliau menceritakan mengenai "kegalauannya" selama ini. Kegalauan kondisi di Indonesia yang sering memanas dengan berkembangnya isu-isu yang bernada cacian, provokasi, fitnah, dan kebencian di internet. Kondisi sosial media sudah parah, karena banyak orang yang menuliskan status nyinyiran. Orang-orang berlagak menjadi politikus andal dan ahli agama untuk menjatuhkan lawannya. Saling serang, beradu argumen, dan tidak ada yang mau mengalah. Jujur saya juga sangat muak dengan kondisi seperti itu. Tiap kali buka Facebook, isinya kata-kata kotor, bahkan banyak teman-teman saya yang share mengenai kejelekan-kejelekan antar "kubu". Please berfikirlah dua kali sebelum klik like dan share sesuatu apalagi jika berkaitan dengan isu sensitif. Itu tidak akan menyelesaikan masalah justu akan memperkeruh keadaan!

Disitu pak Jokowi menceritakan bahwa selain media massa, sosial media juga sangat berpengaruh dalam pembentukan opini publik. Beliau menghimbau agar kami menjadi netizen yang cerdas dan bijak dalam menerima dan membagikan informasi. Taukah kita, Siapa yang diuntungkan jika rakyat Indonesia terbecah belah? FYI, Kondisi perekonomian negara-negara di Asia Tenggara sedang mengalami penguatan yang cukup signifikan. Perekonomian di Asia Tenggara merupakan kondisi yang paling stabil di dunia. Perekonomian Indonesia sendiri (jika saya tidak salah) telah menguat sebesar 6% . Tentunya banyak "pihak-pihak" yang merasa cemburu dengan kondisi ekonomi di Asia Tenggara sehingga "mereka" akan merasa senang jika negara-negara di Asia Tenggara mengalami kegoyahan di internalnya. Pak Jokowi berharap agar kami, para netizen tidak memakan informasi secara mentah-mentah dan tidak ikut-ikutan menuliskan status makian.
Bapak Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika
Pak Rudiantara, menteri komunikasi dan informatika juga menjelaskan bahwa terdapat lebih dari 770ribu situs yang sudah diblokir oleh pemerintah karena mengandung konten negatif, berita kebencian, dan memecah belah. Apabila temen2 menemukan situs yang menyebarkan berita hoax dan konten negatif, temen2 dapat melaporkannya ke www.trustpositif.kominfo.go.id agar dapat ditindak lanjuti. Daripada kita menuliskan status negatif, lebih baik kita menuliskan hal-hal yang bermanfaat. Lebih asik lagi kalo kita dapat menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan hobi atau passion kita, misalkan saja hobi kita traveling, ya tuliskanlah mengenai kiat-kiat traveling, yang hobi desain bisa menuliskan tips-tips desain, yang suka berfoto bisa menuliskan tips-tips fotografi. Selain bermanfaat, tulisan tersebut juga dapat meningkatkan personal branding kita. Bayangkan kalo status yang kita tuliskan memuat unsur negatif, selain memicu perpecahan juga membuat personal branding kita menjadi jelek. Rugi banget kan.
"Dan yang paling penting nih! Daripada teman-teman klik like, komen, dan share status-status yang gak jelas. Mending temen-temen klik like, komen, dan share postingan Facebook dan Instagram saya di @hnn_m"
Menteri Luar Negeri, Ibu Retno Lestari Priansari Marsudi.
Setelah Pak presiden dan para menteri berbicara, blogger-bloggerpun diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan pak Presiden. Setiap pertanyaan langsung di jawab oleh pak presiden sambil diiringi riuhnya tepuk tangan blogger.  Sekitar pukul 22.00 acara diskusi pun usai. Pak Jokowi pun meninggalkan ruangan sambil berjabat tangan dengan kami. Beruntung sekali rasanya saya bisa hadir di acara tersebut. Salah satu pengalaman berharga dapat bertemu, berjabat tangan, berdiskusi, dan berfoto bareng dengan pak jokowi.
Nah setelah acara usai, saya tidak langsung pulang, melainkan menunggu di loby hotel untuk melihat Pak Jokowi meninggalkan hotel untuk bertolak ke bandara. Disaat-saat menunggu itulah saya melihat Pak Ganjar, Gubernur Jawa Tengah, Tanpa pikir panjang kami-pun mendatangi beliau dan mengajak foto bersama, Asik banget.
Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah
Kira-kira seperti itulah cerita saya saat bertemu pak Jokowi. Dan yang paling penting disini adalah pembelajaran untuk menjadi netizen yang cerdas dan bijak. Memang setiap orang mempunyai hak untuk berbicara dan menyampaikan pendapat, namun alangkah indah apabila apa yang kita bicarakan dan sampaikan adalah hal-hal yang dapat menginspirasi, memotivasi dan bermanfaat untuk orang lain. Mulutmu adalah harimaumu :)

Salam

Hanan M